KISAH TIGA ORANG BERLINDUNG DALAM GUA YANG GELAP Oleh: Masykur H Mansyur



KISAH TIGA ORANG BERLINDUNG
 DALAM GUA YANG GELAP
Oleh: Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)

Bismillahirrahmanirrahiim
            Ibnu Umar ra. dari Nabi saw, berkata bahwa beliau bersabda: Ada tiga orang laki-laki sedang berjalan-jalan dan tiba-tiba turun hujan lebat. Lalu mereka masuk dalam satu gua yang terdapat di sebuah gunung. Tiba-tiba jatuh batu besar sehingga menutup jalan keluar mereka. “Nabi saw bersabda: “Lalu masing-masing berkata kepada yang lain: “Berdo’alah dengan amal terbaik yang pernah kalian kerjakan!, Maka berdo’alah salah seorang dari mereka seraya berkata: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku dahulu mempunyai ibu bapak yang sudah tua sekali. Setiap aku keluar untuk menggembala, aku biasanya memerah susu, lalu susu itu aku bawa pulang dan aku berikan kepada kedua orang tuaku dan mereka meminumnya. Susu itu juga aku berikan kepada anak-anak, keluarga dan isteriku. Pada suatu hari aku pulang terlambat dan orang tuaku sudah tidur. Aku tidak suka membangunkan mereka. Sementara anak-anak merengek dan menangis kelaparan di dekat kedua kakiku. Hal itu terjadi pada diriku dan diri mereka berdua sampai terbit fajar. Ya Allah, seandanya Engkau menegtahui bahwa apa yang aku lakukan itu semata-mata karena mencari ridho-Mu, maka bebaskanlah kami sehingga kami bisa melihat langit.’ Kemudian batu itu bergeser sepertiganya. Orang kedua berdo’a: ‘Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa aku dahulu pernah mencinati salah seorang anak gadis pamanku sebagaimana cinta yang sangat mendalam dari seorang laki-laki terhadap wanita – menurut riwayat Muslim: ‘Aku minta supaya dia mau melayani kemauan nafsuku. Tapi dia tidak mau sampai aku bersedia menahan diri selama satu tahun lamanya, maka setelah itu akan datang kepadaku -- anak gadis pamanku itu berkata: ‘Engkau tidak bakal merenggut kegadisanku sehingga engkau bersedia memberiku seratus dinar. ‘Akupun berusaha mendapatkannya sehingga uang tersebut bisa kukumpulkan. Maka tatkala aku sudah dudukdi antara kedua kakinya, dia berkata: ‘Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu merusak mahkota kegadisanku kecuali dengan cara yang benar!, Aku segera berdiri dan meninggalkannya. ‘Ya Allah, jika Engkau mengetahui apa yang aku lakukan itu semata-mata karena mencari ridho-Mu, maka bebaskanlah kami., maka Allah membebaskan mereka dari hambatan batu itu dua pertiga-nya. Laki-laki yang ketiga berdo’a: ‘Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwa aku pernah memperkerjakan seseorang dengan upah satu gantang jagung. Tapi setelah aku serahkan upah itu, dia tidak mau mengambilnya. Akhirnya aku mengambil jagung itu kembali, lalu menanamnya, sehingga akhirnya dengan hasil panene jagung itu aku bsa membeli seekor sapid an penggembalanya. Kemudian orang tadi datang kepadaku dan berkata: ‘Wahai hamba Allah, sekarang berilah hak-ku kepadaku. ‘Aku bilang: ‘Pergilah menuju sapi itu dan penggembalanya. Keduanya menjadi milikmu. ‘Orang itu berkata: ‘Apakah kamu mempermainkanku?, Aku jawab: ‘Aku sama sekali tidak mempermainkanmu. Tetapi semua itu benar-benar aku serahkan untukmu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa apa yang aku lakukan itu semata-mata untuk mencari ridho-Mu, maka bebaskanlah kami. ‘Lalu Allah membebaskan mereka. (H.R. Bukhari dan Muslim). Dikutip dari Kitab Tahrir al-Mar’ah fi ‘Ashr al-Risalah, Abdul Halim Abu Syuqqah, Terj. Chairul Halim, Lc. Kebebasan Wanita Jilid I, hlm. 148-149.
Wallahu a’lam bi al-Shawaab
Rabu, 7 Maret 2018, pukul 20.15 WIB, menjelang pulan sambil menunggu hujan reda,
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.