• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Khutbah Jum’at “Masjid Tanggap Covid -19” Oleh Masykur H. Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)



            Akhir-akhir ini diskusi tentang apakah kaum muslimin melaksanakan shalat jum’at dan ibadah lainnya atau tidak akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) terus mengemuka di grup-grupWA atau media sosial lainnya. Silang pendapat antara pro dan kontra semakin mnggejala dan membuat bingung masyarakat. Boleh jadi masyarakat lebih membutuhkan ketegasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang berwewenang terutama oleh pemerintah maupun DKM itu sendiri.
            Dalam hal ini masjid setidaknya mengambil peran dalam membantu pemerintah untuk menghadapi secara bersama-sama penyebaran virus ini, sekiranya covid 19 sudah teratasi, maka  selanjuntnya kaum muslimin lebih leluasa untuk melaksanakan ibadah dan memakmurkan masjid di lingkungan masing-masing. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Taubat [9:18].
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَٰٓئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٨
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
            Selain itu ada petunjuk dari Fatwa MUI No 14 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19, serta Surat Edaran Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia No. 061/PP.DMI/A/II/2020 tentang Upaya Pencegahan Penyebaran  Covid-19. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 978/1630/Yanbangsos tentang Protokol Pelaksanaan Sholat Jum’at Berjama’ah Untuk Mencegah Penyebaran Kondisi Covid-19 di Masjid di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
            Menurut Salahuddin  El Ayyubi direktur mualaf Center Baznas dan dosen Ilmu Ekonomi Syari’ah FEM IPB dalam hal “Manajemen Masjid Tanggap Covid-19” ada beberapa tujuan yaitu; 1). Terselenggaranya upaya untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyebaran Covid-19 di lingkunan masjid. 2). Meningkatkan kesiapsiagaan dini bagi DKM dan jama’ah terhadap kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah sebagai akibat pemanfaatan masjid yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan. 3). Mengembangkan surveilans faktor risiko lingkungan dalam rangka penyehatan sarana dan lingkungan masjid. 4). Meningkatkan kemampuan petugas DKM dan partisipasi jama’ah kesehatan lingkungan untuk menunjang upaya penyehatan sarana dan bangunan masjid, serta 5). Memasyarakatkan pola prilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masjid.
            Langkah-langkah antisipatif untuk menahanan laju penyebaran Virus Covid-19 dalam bidang kesehatan misalnya, DKM dapat melakukan; sterilisasi masjid dengan melakukan penyemprotan disinfektan seluruh lokasi masjid baik itu karpet, toilet, keran wudhu’, jendela, hordeng pembatas, dinding, ubin, kaca, pintu, saklar, microphon, mihrab, rak al-Qur’an/kitab/buku, tromol jum’at dan fasilitas lainnya. Disamping itu DKM juga dapat melakukan sosialisasi gerakkan jama’ah bersih dan sehat seperti himbauan untuk tidak bersentuhan dengan orang lain selama di masjid, menutup mulut dengan lengan bagian atas apabila menguap atau bersin, tidak tidur atau meludah di dalam atau di area masjid lainnya, tidak membawa balita karena sangat rentan untuk terparar, termasuk pula himbauan bagi jama’ah yang mengalami gejala Covid-19 untuk tidak ke masjid dan shalat di rumahnya masing-masing.
            Hendaknya DKM mempersipakan juga  petugas logistik. Bagian logistik  berfungsi untuk mengaktifkan kemampuan DKM melalui Baitul mal-nya dalam memobilisasi dan mengkoordinir gerakkan mandiri pangan melalui penghimpunan sodaqoh makanan yang tahan lama atau selain makanan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh jama’ah masjid itu sendiri. Termasuk pula jka ada kemampuan untuk memproduksi hal-hal yang dibutuhkan oleh jama’ah , ketika terjadi hal yang darurat (lockdown).
Kemudian melalui petugas yang menguru urusan ibadah dan hubungan masyarakat misalnya; dapat memastikan pelaksanaan ibadah berjalan secara baik dengan menghimbau dan menganjurkan kepada jama’ah untuk memperbanyak do’a, dzikir, taubat dan sodaqoh, memantau dan mengingatkan jama’ah untuk segera pulang dan tidak berkumpul atau mengobrol di masjid setelah selesai shalat demi menghindari terjadinya penularan antar sesama jama’ah. Termasuk juga mengiventarisasi dan mengaktifkan Group Whats App (WA) jama’ah masjid dan meminta untuk menginformasikan kondisi kesehatan diri dan keluarganya, menetapkan nomor khusus pengaduan orang sakit, serta memberikan informasi nomor darurat yang dapat dihubungi, baik ambulance, dokter, Puskesmas, Rumah Sakit terdekat atau Rumas Sakit rujukan Covid-19.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah petugas keamanan; misalnya pengecekan suhu tubuh setiap jam’ah yang datang, menghimbau jama’ah untuk berwudhu’dan membawa sajadah dari rumah masing-masing, termasuk melakukan pengawasan keamanan jama’ah saat proses pelaksanaan ibadah di dalam masjid.
Secara religius langkah-langkah pencegahan dengan mengambil hikmah dari semangat surat al-Mudatsir ayat 1-7
يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ ١  قُمۡ فَأَنذِرۡ ٢  وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ ٣  وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ ٤  وَٱلرُّجۡزَ فَٱهۡجُرۡ ٥  وَلَا تَمۡنُن تَسۡتَكۡثِرُ ٦  وَلِرَبِّكَ فَٱصۡبِرۡ ٧
1. Hai orang yang berkemul (berselimut)
2. bangunlah, lalu berilah peringatan
3. dan Tuhanmu agungkanlah
4. dan pakaianmu bersihkanlah
5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah
6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah
Ayat ini menjelakan bahwa yang dimaksud dengan al-Mudatsir adalah Rasulullah saw. Beliau memakai selimut, yaitu pakaian yang tampak di atas pakaian dalam yang menempel di tubuh. Oleh Allah disuruh bangkkit dari tempat tidurnya, atau bangkit tekad dan sungguh-sungguh, kemudian berilah peringatan pada penduduk Makkah dan ancamlah mereka dengan adzab jika mereka tidak Islam.
Kaitannya dengan kondisi saat ini sebagai upaya agar terhindar dari Covid-19 sebagaimana ayat ke tiga sebagai pelajaran bagi orang yang beriman maka agungkanlah Allah yang menyifati diri-Nya dengan kebesaran dalam ibadahmu, ucapanmu dan semua keadaanmu. Sungguh Dia lebih besar (tidak layak) untuk mempunyai sekutu.
Dalam ayat ke empat Mensucikan pakaian, dan jangan sampai kena najis. Imam Qotadah mengatakan bahwa yang dimaksud disini adalah suci dari maksiat da dosa.
Kemudian ayat ke 5 adalah janganlah menyembah selain Allah karena akan menimbulkan adzab. Tinggalkan semua maksiat-maksiat yang menyebabkan adzab dunia dan akhitrat. Ayat ini menunjukkan keharusan menjaga diri semua maksiat.
Ayat 6 Kalau memberi sesuatu pada orang lain, berilah karena Allah semata. Dan jangan mengharap pada manusia dengan pemberian terebut.
Ayat 7 memberi pelajaran agar kita bersabar dalam menghadapi gangguan, termasuk bersabar dalam mentaati Allah dan ibadah kepadanya.
بارك الله لي ولكم
Share:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.