• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Khutbah Jum’at Menyikapi Kekeringan yang Melanda Indonesia Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)


Khutbah Jum’at Menyikapi Kekeringan yang Melanda Indonesia
Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)

            Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya dalam sumber daya air karena menyimpan potensi air dunia, tetapi sebagian besar wilayah Indonesia terancam kekurangan air bahkan akan mengakibatkan kehabisan air. Pemerintah mempridiksi musim kemarau tahun ini akan lebih kering dari tahun 2018 yang lalu.
            Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau yang melanda sejumlah wilayah Indonesia terjadi mulai Juli sampai Oktober 2019. Sedangkan hasil perkiraan curah hujan, menurut BMKG, sebanyak 64,94 persen wilayah Indonesia mengalami curah hujan kategori rendah (dibawah 100 mm/bulan pada bulan Agustus 2019. Dan pada tahun 2019 ini akan terjadi kemarau panjang yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti fenomena El Nino, kuatnya Muson Australia,dn anomali peningkatan suhu udara akibat perubahan iklim.
Untuk menghadapi musim kekeringan ini menurut hemat kami diperlukan beberapa langkah untuk menyikapinya, yaitu;
1.    Bertaubat kepada Allah.
Dikisahkan bahwa suatu ketika Bani Israil dilanda kekeringan yang panjang. Tanah kering, cadangan air habis dan rerumputanpun layu. Kondisi seperti itu menjadikan masyarakat kesusahan untuk mendapatkan air bersih. Melihat kondisi yang serba susah tersebut, Nabi Musa a.s  mengajak kaumnya untuk menunaikan istisqa, dan do’a bersama memohon petunjuk kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Ketika itupun dilaksanakanlah shalat istisqa dan do’a bersama, namun hujan belum juga turun. Setelah berulangkali dilakukan, ternyata hujan tak kunjung turun juga. Sehingga Allah mengabarkan kepada Nabi Musa bahwa ada diantara kaumnya dari Bani Israil tersebut seorang yang gemar dengan perbuatan maksiat. Itulah sebabnya Allah enggan untuk menurunkan hujan kepada Bani Israil.
Kemudian Nabi Musa menyampaikan kabar dari Allah tersebut dan mengharapkan agar yang merasa berbuat maksiat tersebut segera keluar dan mengaku bahwa dialah pelakunya. Namun tidak ada seorangpun dari Bani Israil yang keluar untuk mengakui perbuatan maksiat tersebut, berkenaan dengan itu hujanpun tak turun-turun.
       Mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa, seseorang yang berbuat maksiat tersebut merasa malu. Ia akan dilecehkan dan dihinakan jika ia menuruti apa yang diperintahkan Nabi Musa untuk menampakkan diri dari kaum mereka. Akan tetapi, jika tidak keluar untuk menampakkan diri, maka hujan pun tak kunjung turun dan kekeringan akan semakin panjang saja entah sampai kapan akhirnya.
       Orang yang berbuat maksiat tersebut kemudian mengadu kepada Allah dalam hati bahwa ia jika keluar menampakkan diri dari kaumnya, maka semua orang akan tahu bahwa dialah yang menyebakan hujan tak kunjung turun. Jika semua orang tahu, ia akan sangat merasa malu dan akan dipermalukan sedemikian rupa. Oleh karena itu secara diam-diam ia bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, dan taubatnya diterim Maka hujan-pun turun dengan derasnya secara tiba-tiba. Nabi Musa heran dengan hujan tersebut karena sejak tadi belum ada seorangpun yang keluar, tapi hujan sudah turun. Allah-pun mengabarkan kepada Nabi Musa, bahwa orang yang gemar berbuat maksiat tersebut sudah bertobat, dan tobatnya diterima.
Kisah di atas mengajarkan kepada kita tentang dahsyatnya taubat. Dalam al-Qur’an surat al-Tahrim  Hud 11 [52]
وَيَٰقَوۡمِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا وَيَزِدۡكُمۡ قُوَّةً
إِلَىٰ قُوَّتِكُمۡ وَلَا تَتَوَلَّوۡاْ مُجۡرِمِينَ ٥٢
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa".
Prof. Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir menafsirkan ayat ini; bahwa wahai kaumku, mintalah ampunan dari Allah dari perbuatan syirik, kafir an dosa-dosa yang lalu, dan tuluskanlah  tobat kalian itu kepada-Nya, dan tentang apa yang kalian hadapi. Jika kalian telah memohon ampun dan betobat, Allah akan mengirim air hujan kepada kalian secara terus-menerus, dan karena  memang mereka amat butuh kepada hujan itu setelah lama tidak turun kepada mereka, karena mereka adalah para pemilik ladang pertanian dan perkebunan. Allah swt juga akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian dengan harta dan anak keturunan, menambahkan kemuliaan kepada kemuliaan kalian, dan mereka adalah kabilah yang kuat dan perkasa sangat butuh kepada kekuatan dan keperkasaan atas orang lain......

2.    Shalat Istisqa’
Shalat sunah Itisqa’dilakukan karena di sebagian besar wilayah Indonesia  terjadi kemarau panjang sehingga berdampak sangat besar pada segala sendi kehidupan masyarakat. Bukan hanya petani yang sawahnya kering, tumbuh-tumbuhan mati serta manusia dan hewan kekurangan air. Kemarau juga memicu banyak hutan dan lahan terbakar, sehingga menjadi sebab fenomena kabut asap yang kian hari makin meluas di beberapa wilayah Indonesia. Belum lagi soal listrik yang terpaksa mati karena tenaga pembangkit kurang pasokan air. Namun demikian, kita sebagai umat yang beragama dan memahami syariat Islam tidak  dibenarkan untuk berputus asa. Pemerintah telah melakukan segala upaya untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Dalam ajaran  agama menganjurkan kita, ketika dalam keadaan kekeringan dan sulit mendapatkan air, untuk melaksanakan Shalat Istisqa’ atau shalat minta turun hujan.

Shalat Istisqa’ merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad saw. Para ulama’ menghukuminya  sebagai amalan sunnah muakkadah. Sunnah yang sangat dianjurkan untuk melaksanakannya, karena memang Nabi ketika masa paceklik melaksanakan shalat istisqa’ dengan mengajak para sahabatnya untuk melakukannya bersama., “Nabi Muhammad saw keluar menuju mushalla untuk meminta hujan, lalu beliau menghadap kiblat dan melaksanakan shalat dua raka’at, lalu memutar selendangnya: memutar yang kanan kesebelah kiri.” HR. Bukhori dan Muslim.
Dalam hadits lain disebutkan;
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ إِسْحَاقَ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ كِنَانَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: أَرْسَلَنِي الوَلِيدُ بْنُ عُقْبَةَ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَسْأَلُهُ عَنْ اسْتِسْقَاءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَأَتَيْتُهُ، فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مُتَبَذِّلاً مُتَوَاضِعًا مُتَضَرِّعًا، حَتَّى أَتَى الْمُصَلَّى، فَلَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ، وَلَكِنْ لَمْ يَزَلْ فِي الدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ وَالتَّكْبِيرِ، وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَمَا كَانَ يُصَلِّي فِي العِيدِ.
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيح
“Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan penuh ketundukan, dan kerendahan hati, hingga tiba di tempat shalat’ lalu beliau berkhutbah, tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah, tawadu, dan bertakbir, lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada sahalat Ied.”(Riwayat Imam Lima, dan dishahihkan oleh Imam Tirmidzi).
3.    Hemat Air
Adanya air di bumi merupakan salah satu keajaiban. Berbagai proses dipermukaan bumi, termasuk proses-proses kehidupan, berlangsung dengan perantaraan air. Air merupakan salah satu kebutuan vital manusia, terutama untuk keperluan minum dan bersuci (thaharah). Manusia bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan, tapi tidak tanpa air. Menurut Tafsir Ilmi Hasil Kerjasama Kemenag dan LIPI, bahwa air yang disediakan melimpah di planet kita pada dasarnya jumlahnya tetap, hanya saja terus bersikulasi dengan sangat menakjubkan. Dari laut air menguap ke udara, lalu dibawa angin ke tempat tertentu menjadi tetesan-tetesan hujan yang membasahi bumi. Sebagian untuk kebutuhan langsung tumbuhan, hewan dan manusia. Sebagian terserap ke dalam tanah menjadi cadangan atau persediaan air tanah. Sebagian yang lain bergerak menuju laut yang dapat dimanfaatkan berbagai jenis mahluk sepanjang perjalanannya, bahkan keperluan lebih besar, misalnya sebagai prasarana transportasi.
Dengan terbatasnya ketersediaan air di muka bumi, maka tampaknya pengelolaan sumber daya air  perlu adanya penghematan dan efisiensi  merupakan langkah mendesak untuk dilakukan.
            Sebagai khatib pada jum’at ini mengajak kepada jama’ah sekalian untuk;
a.       Mengurangi atau menghentikan penggunaan dan pemakaian air untuk hal-hal yang tidak perlu.
b.      Memanfatkan air yang sudah dipakai untuk penggunaan dan keperluan lain.
c.       Mendaur ulang diperlukan untuk membersihkan kembali air yang sangat kotor seperti melalui pengolahan limbah industri sampai batas-batas aman yang ditentukan sebelum air tersebut dibuang ke perairan bebas, atau untuk dimanfaatkan kembali.
Dengan demikian penghematan sumber daya air, seperti halnya sumber daya alam lainnya, diharapkan menjadi prilaku umum dan menjadi budaya umat manusia di masa mendatang. Oleh karena itu, upaya ke arah ini perlu dilakukan melalui sosialisasi permasalahan untuk mendapatkan kepedulian semua pihak yang harus pula disertai dengan stcudi-studi untuk penerapan cara pelaksaaannya.
Islam mengajarkan untuk hidup hemat dan melarang untuk hidup boros dalam segala hal, seperti yang terkandung dalam firman Allah dalam surat al-Isra’ 17 [27]
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا ٢٧
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya
باركالله لي ولكم





Share:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.