MUNAJAT ABUBAKAR ASY-SYIBLI DAN MIMPI IBNU MUJAHID


MUNAJAT ABUBAKAR ASY SYIBLI
DAN MIMPI IBNU MUJAHID.
Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Cirebon DPK Unsika Karawang)

Bismillahirrahmanirrahim
Mimpi Syeikh Ibnu Mujahid, bahwa Rasulullah mencium diantara kedua mata asy-Syibli.
Adalah Abubakar asy-Syibli “Dalfah bin Jahdar” namanya. Lahir dan besar di Baghdad, menemani Syeikh Junaid dan orang-orang yang semasa  dengannya. Bermadzhab Maliki, hidup selama 87 tahun, dan meninggal pada tahun 334, dan dimakamkan di Baghdad. Ia termasuk pembesar orang yang arif billah. Ia berkata dalam munajatnya, “Sesungguhnya aku ingin menghadiahkan seluruh kebaikan dan kefakiranku kepada-Mu (yakni seluruh kebutuhanku terhadap kebaikan),  kelemahanku (dalam hal ibadah), bagaimana Engkau tidak ingin, wahai Tuhanku, untuk memaafkan seluruh kesalahanku, serta ketidak butuhan-Mu terhadapku (sebab sesungguhnya dosa-dosaku sedikitpun tidak merugikan-Mu dan kebaikanku sedikitpun tidak memberi-Mu manfaat).
Aku diberi ijazah oleh seorang fadhil (utama) untuk membaca tiga bait dalam Kitab Bahril Wâfir, setelah shalat jum’at sebanyak tujuh kali, yaitu
           
إلهي لست للفرد وسي أهلا .  ولا أقوى على النار الجحيم .  فهب لى توبة واغفرذنوب.
فإنك غا فر الذنب العظيم . وآملنى مُعا مَلَة الكريم . وثا بتنى على النهج القويم .

Wahai Tuhanku aku bukanlah (calon penghuni surga) Firdaus. Tapi aku (juga) tidak kuat atas api neraka Jahannam. Maka anugerahkanlah kepadaku taubat dan ampunilah dosa-dosaku.
Karena sesungguhnya Engkaulah yang mengampuni dosa yang besar. Dan pergaulkanlah aku dengan orang-orang mulia. Dan, teguhkanlah aku atas jalan yang lurus.
            Konon, asy-Syibli mendatangi Seikh Ibnu Mujahid. Syeikh Ibnu Mujahid pun merangkul dan mecium diantara kedua matanya. Ketika ditanyakan mengenai hal tersebut, Ibnu Mujahid menjawab, “Aku melihat Rasul shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam mimpiku dimana as-Syibli menghadap kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berdiri menerima kehadirannya lalu mencium di antara kedua matanya.
            Aku pun bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, mengapa kau lakukan hal tersebut terhadap asy-Syibli?’
            Beliau menjawab, ‘Ya, sebab setiap kali ia selesai shalat fardhu, ia selalu membaca;
لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ إلى أخرلآية  التو بة

Asy-Syibli berkata, semoga rahmat Allah terlimpahkan untukmu, ‘Wahai Muhammad’. Maka aku pun bertanya kepada asy-Syibli tentang apa yang telah dibacanya setelah shalat fardhu, maka jawabnya ia telah membaca apa yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam itu.
            (Disalin dari buku Nashâ’ihul ‘Ibâd Untaian Nasihat Bagi Para Hamba. Oleh: Syekh Nawawi al-Bantani. Penerjemah, Gufron Hasan, Penerbit Republika, 2014, hlm. 22-24).
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.