• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Khutbah Jum’at Kejujuran sebagai Manifestasi dari Ucapan dan Tindakan Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)


Kejujuran Sebagai Manifestasi dari Ucapan dan Tindakan
Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)

Kejujuran adalah salah satu dasar utama dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan bernegara. Kejujuran merupakan salah satu landasan pokok dalam prinsip saling percaya antara satu dengan yang lainnya. Sesungguhnya landasan dari kejujuran adalah keberanian dalam mengungkapkan suatu kebanaran. Orang jujur adalah orang yang benar perkataan dan keyakinannya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran  (kepercayaan) adalah landasan dari iman, sebaliknya dusta (kebohongan adalah landasan dari kemunafikan.
Jadi pada prinsipnya jujur mengandung arti yang sangat luas, karena kejujuran itu sumbernya dari hati. Jujur merupakan kesesuaian antara hati, perkataan, dan perilaku yang kita tampilkan. Jika diantara ketiganya ada yang tidak sesuai, maka itu merupakan sifat yang sebaliknya yaitu sifat bohong atau dusta.
Allah menjelaskan dosa besar orang yang berkata, tapi tidak melaksanakan apa yang dikatakannya, al-Qur’an
 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ ٢ كَبُرَ مَقۡتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفۡعَلُونَ ٣
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan

Di Kota al-Marwa, terdapat seorang bernama Nuh bin Maryam. Ia seorang kepala negara dan sekaligus jaksa agung di kota tersebut. Ia juga dikenal sebagai orang yang kaya harta dan memiliki salah seorang pembantu penjaga kebun yang bernama Mubarak.
Suatu saat ia berpesan pada pembantunya, "Wahai Mubarok, jagalah kebun anggurku, peliharalah, siramilah sampai waktunya panen tiba." Selanjutnya, Mubarok pun bermukim di kebun anggur sang majikan dan memelihara kebunnya. Setelah beberapa bulan kemudian, sang majikan datang ke kebunnya dan memanggil budaknya. Ia berkata, "wahai Mubarok, ambilkan aku setangkai anggur, aku ingin sekali mencicipi anggur hasil kebun ini. Mubarok-pun memetik setangkai anggur dan diberikan kepada tuannya.
Namun, apa yang terjadi? Setelah tuannya memakan sebutir anggur, ia pun membuangnya dan sambil berkata, "ini masam, Mubarok," dengan nada kecewa sang majikan kembali memerintah sang budak itu, "carikan anggur yang manis. Setelah mendapatkan anggur, maka diberikannya kepada majikan, lagi-lagi anggurnya asam, di suruhnya lagi untuk memetik anggur yang manis untuk ketiga kalinya, ternyata rasa anggur tetap asam" dengan nada kecewa dibuanglah anggur tersebut. Akhirnya, majikannya marah dan berkata, "Apakah kau tidak bisa membedakan mana anggur yang manis dan masam?" Lalu, Mubarok berkata, "wahai tuanku, aku tidak dapat membedakannya, tuan. Sebab, aku tak pernah mencicipinya."
Mendengar jawaban itu, alangkah herannya sang majikan dan berkata, "Kau tidak pernah mencicipinya? Padahal, kau sudah sekian lama aku tugaskan menjaga kebun ini." "Iya tuan. Engkau menugaskan aku untuk menjaganya, bukan untuk mencicipinya. Karenanya, aku tidak berani mencicipinya walaupun satu buah," jawab Mubarok.
Nuh bin Maryam akhirnya tidak jadi marah. Persoalan tidak mendapatkan anggur yang manis terlupakan begitu saja. Ia berdiam sejenak dan merenung dengan penuh kekaguman atas sikap kejujuran sang penjaga kebunnya. Belum pernah ia mendapati seseorang yang lebih jujur dan memegang amanah melebihi budak di hadapannya ini. Akhirnya, Mubarok dimerdekakan dan diberikan harta yang berkecukupan untuk bekal kehidupannya.
Dari kisah keteladanan tersebut, kita dapat melihat bagaimana kejujuran dalam diri Mubarok yang dibalut dengan spirit keimanan dan ketakwaan. Komitmen dalam mengemban amanah yang diberikan oleh majikannya, ia jaga dengan penuh sikap totalitas dan tanggung jawab yang didasarkan karena ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena pamrih, dan pujian dari manusia.
Perilaku sosial seorang mukmin hendaknya mampu meneladani kejujuran Mubarok, dengan memperkuat iktikad perubahan lebih baik dan selalu bersikap jujur dalam mengemban setiap amanah yang diterimanya.
Nabi SAW bersabda, "Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntun mu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Sebaliknya dan, hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا     
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong). (HR Muslim).
            Menurut Ulama ada 6 (enam ) hal
1.      Jujur dalam mengelola informasi. Inilah bentuk kejujuran yang paling jelas.
2.      Jujur dlam niat dan kemauan (ikhlas), jika terbetik setitik riya’ di dalam diri seseorang, maka kejujuran (keikhlasan) niatnya menjadi rusak.
3.      Jujur dalam pendirian dan kemauan. Contoh seseorang berjanji bahwa seandainya Allah memberikan kekuasaan kepadanya, akan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kelompok.
4.      Jujur pada kesetiaan pada rencana, yang kita sebut istiqamah
5.      Jujur dalam perbuatan, yaitu satu kata dengan perbuatan
6.      Jujur dalam menjalankan agama secara menyeluruh, yaitu kejujuran yang menurut para  ulama adalah kejujuran yang paling tinggi dan paling mulia. Contohnya  jujur dalam hal takut kepada siksa Allah dan mengharapkan ridha-Nya.
Wallahu a’lam bi al-shawaab.


Share:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.