Khutbah Jum’at 2018 Mengisi Kemerdekaan dengan Kerja Kita Prestasi Bangsa Oleh Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang).



                                        KERJA KITA PRESTASI BANGSA
            Islam dan Indonesia sejatinya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Sebab Negara Kesatuan republik Indonesia berdiri dengan gagah berani seperti sekarang ini karena perjuangan umat Islam di seantero negeri ini. Sebagai warga bangsa dan umat Islam bersyukur dengan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan adalah salah satu ni’mat yang diberikan oleh Allah SWT, disamping perjuangan rakyat Indonesia.
Hari Jum’at yang akan datang 17 Agustus 2018, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang tahun ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Kerja Kita Prestasi Bangsa” itulah slogan yang tertulis pada logo Hari Ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 73 tahun ini. Setidaknya dalam memahami kalimat tersebut menunjukkan adanya ajakan kepada semua elemen bangsa untuk bersama-sama bekerja, membangun kemajuan bangsa dan Negara dan melanjutkan perjuangan menjadi bangsa yang terhormat dan berprestasi ditengah persaingan yang semakin mengglobal di era modern ini.
            Ada tiga kekuatan besar bagi bangsa ini, yaitu kekayaan sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan keragaman budaya, perbedaan suku dan agama. Kesemua itu bisa terus terpelihara ditengah masyarakat kita yang heterogen untuk hidup berdampingan karena adanya rasa kebersamaan di antara berbagai elemen bangsa.
Sungguh potensi bangsa ini melimpah, alamnya kaya, penduduknya besar, lokasi geografisnya strategis, seni budayanya sangat luhur, bahkan tidak kurang dari 17.000 pulau, lebih dari 1.300 suku, lebih dari 700 bahasa. Tidak ada alasan untuk tidak menjadi bangsa yang besar. Kita semua bersyukur kepada Allah karena atas berkat-Nya kita bangga menjadi bangsa Indonesia; bisa hidup secara berdampingan dalam alam kebhinekaan.
            Hanya saja dalam kehidupan yang kompleks ini, ada saja ujian yang melanda bangsa ini yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan mengedepankan perbedaan suku, budaya dan agama, sikap politik, dan berabagai perbedaan lainnya mencederai persatuan bangsa. Dalam mengisi kemerdekaan ini kia bersatu padu untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
            Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah saat ini diantaranya adalah mengurangi kemiskinan, menekan ketimpangan dan mengurangi pengangguran. Walaupun demikian tingkat kemiskinan dinegeri ini masih sangat tinggi yaitu 28,59 juta pada bulan Maret tahun 2015 dan 27,77 juta pada Maret 2017. Walaupun tahun ini menurun, tapi masih cukup tinggi jumlah penduduk miskin di negeri ini.
Memang diakui, bahwa nikmat kemerdekaan itu belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh kurang lebih 250 juta penduduk warga Indonesia. Terlihat dari kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin, munculnya gejala intoleransi, belum lagi maraknya korupsi, dan lain sebagainya.
            “Kerja Kita Prestasi Bangsa” logo Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 73 ini bisa dimaknai oleh semua elemen bangsa bekerja sama dalam membangun negeri; mulai dari para eksekutif, legislative, yudikatif, pihak swasta dan seluruh warga Negara. Hendaknya bekerja keras agar mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan menjaga persatuan bangsa dan membangun bangsa dengan khlak mulia yang mengarah kepada cita-cita bersama yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itu kepada semua warga harus mampu menjauhkan hal yang merusak persatuan dan pemborosan, dan meningkatkan kerja dan karya nyata serta mengukir prestasi untuk kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
Ajaran Islam sangatlah mendorong kepada kaum muslimin dan memberinya apresiasi yang tinggi kepada setiap muslim yang benar-benar beriman dan membuktikan imannya dalam bentuk kerja nyata yang bermanfaat untuk kemaslahatan ummat manusia.
Maka hampir pasti setiap ada kalimat iman didalam Al-Qur’an senantiasa diiringi dengan kalimat amal shaleh. Karena dengan iman dan amal shaleh itulah derajat dan kemuliaan manusia akan dapat diperolehnya, yaitu derajat Muttaqin..
Untuk mendapatkan nilai “taqwa” maka sangatlah di tentukan oleh kualitas dan produktifitas amal, kualitas itu tentu mencakup makna kikhlasan dan keteladanan kepada Rasulullah saw, serta manfaat dari amal perbuatannya bagi diri dan orang lain. Karenanya Allah SWT memberikan prestasi manusia atas keberhasilannya berdasarkan kualitas kerjanya,
Al-Qur’an surat al-Mulk 67 ayat 1-2 Allah berfirman
تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ١ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ ٢
1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
Demikian pula Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat keberadaannya untuk orang lain.
 “Rasulullah saw ditanya tentang siapa orang yang paling dicintai Allah? dan perbuatan-perbuatan apa yang paling dicintai Allah? Nabi saw menjawab : “Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain, dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah ; memasukkan kegembiraan pada seorang muslim, menghilangkan kesusahannya, melunasi hutangnya, mengusir kelaparannya, bersama menyelesaikan sebuah hajat saudaraku muslim lebih aku sukai dari pada sebulan ber i’tikaf di masjid Nabawi, siapa orang yang dapat mengendalikan amarahnya maka Allah akan menutupi keburukannya, siapa yang mampu meledakkan emosi namun ia mampu mengendalikan emosinya, maka Allah akan memenuhi harapan hatinya di hari kiamat dan orang yang bersamanya.”
Jadi semakin banyak manfaat yang diperoleh orang lain atas karya kita, atas amal kita atas kerja kita, semakin besar pula kebaikan dan makna kesalihan amal kita di mata Allah SWT. maka di manapun kita beramal jadikan niat amal itu sebagai ibadah kita kepada Allah,

Sebagai anak bangsa Indonesia, yang lahir dan di besarkan di negeri ini marilah kita buktikan kecintaan kita dengan beramal dan berkarya untuk manfaat dan kemaslahatan diri kita, keluarga, masyarakat bangsa dan Negara kita
Dalam surat al-Taubah ayat 9:[105]
وَقُلِ ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ١٠٥
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan
Demikianlah ajaran Islam mendorong semangat kepada ummatnya untuk kompetisi di tengah-tengah ummat yang lain untuk bekerja keras meraih prestasi, kemajuan dan kemenangan dalam kehidupannya.
jika kita umat Islam tidak mampu menunjukkan kerja dan prestasinya, maka bersiap-siaplah kita untuk menjadi penonton di negeri sendiri. Semoga Allah SWT merahmati negeri Indonesia dengan rahmat dan karuni-Nya, amin. Wallahu a’lam bi al-shawaab.
بارك الله لي ولكم
                                                                                                      مشكور منصور








Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.