Khutbah Jum’at Memilih Pemimpin dalam Pilkada Oleh: Masykur H Mansyur



Khutbah Jum’at
Memilih Pemimpin dalam Pilkada
Oleh: Masykur H Mansyur (IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK Unsika Karawang)

Khutbah I

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي يُنِيْرُ بِالْهُدَى دُرُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَاالْحَاضِرُوْنَ أُوْصِني نَفْسِى وَإِيَاكُمْ بِالتَّقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تعالى: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِيَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Insya Allah masyarakat Indonesia akan memilih pemimpin yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati secara serentak yang menurut KPU akan dilaksanakan; pada hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 ini. Adapun daerah-daerah yang ikut  bagian dalam Pilkada serentak tersebut terdiri dari: 17 Provinsi, 39 Kota dan 115 Kabupaten, yang secara keseluruhan sejumlah 171 daerah.
Al-Qur’an mengatakan bahwa syarat seseorang menjadi pemimpin yaitu seorang calon pemimpin memiliki kapasitas ilmu yang memadai untuk mengelola kemaslahatan publik. Dalam menghadapi pemilihan pemimpin atau Pilkada tersebut ada baiknya kita semua mencermati dan memperhatikan firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah 2 : [247]
وَقَالَ لَهُمۡ نَبِيُّهُمۡ إِنَّ ٱللَّهَ قَدۡ بَعَثَ لَكُمۡ طَالُوتَ مَلِكٗاۚ قَالُوٓاْ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ ٱلۡمُلۡكُ عَلَيۡنَا وَنَحۡنُ أَحَقُّ بِٱلۡمُلۡكِ مِنۡهُ وَلَمۡ يُؤۡتَ سَعَةٗ مِّنَ ٱلۡمَالِۚ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰهُ عَلَيۡكُمۡ وَزَادَهُۥ بَسۡطَةٗ فِي ٱلۡعِلۡمِ وَٱلۡجِسۡمِۖ وَٱللَّهُ يُؤۡتِي مُلۡكَهُۥ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ ٢٤٧
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat ini menjelaskan bahwa Thalut adalah orang alim (berilmu) Bani Israil dan orang yang paling sempurna fisiknya. Ada yang mengartikan “kelebihan ilmu” disini dengan kuatnya ra’yu (gagasannya kuat dan tepat), sedangkan “fisik” maksudnya mampu mewujudkannya. Dengan kedua inilah akan sempurna mengurus kerajaan. Jika salah satunya tidak ada, maka akan gagal mengurus kerajaan. Misalnya badannya kuat namun gagasannya lemah, maka akan terjadi kekcauan dan kekuasaan tanpa kebijaksanaan. Demikian juga jika gagasannya kuat, namun tidak mampu mewujudkannya, maka gagasan itu tidak berfaedah apa-apa. Pemberian-Nya tidak bisa ditentang. Allah Mahaluas pemberian-Nya, rahmat-Nya luas tidak khusus kepada orang tertentu, dan tidak hanya kepada golongan terhormat saja, bahkan golongan rakyat jelata pun kena. Dia mengetahui siapa yang berhak memegang pemerintahan.
Dari ayat ini secara tersirat mengecam kriteria kekayan dan modal finansial untuk menjadikan seorang sebagai pemimpin. Meskipun tidak semuanya, prinsip ini kontras dengan realitas masyarakat yang terjadi, yaitu orang berduit, bukan orang berilmu, yang memiliki kans dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin.
Dalam konteks kenegaraan dan pemerintahan, memang kedudukan dan peranan pemimpin itu sangat besar, sehingga menjadi rebutan bagi sebahagian orang. Terlebih bagi orang yang mempunyai kenginan yang kuat dan modal yang besar disertai lagi dengan dorongan dan kemauan politik yang tinggi. Kepada umat Islam yang memiliki kemampuan atau kapabilitas yang memungkinkan tidaklah salah seandainya mereka bisa mengambil bagian untuk ikut serta dalam Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, anggota legislatif, Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota/Wakil Wali Kota. Tentu hal ini dilakukan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan syari’at agama dan Peraturan serta Undang-undang yang berlaku. Sehingga umat Islam masih ada pilihan siapa yang menjadi pemimpin mereka di masa yang akan datang.
Hendaknya para pemilih menjatuhkan pilihan kepada orang yang tepat atau orang yang ashlah, yaitu orang yang akan membawa kebaikan lebih besar bagi kemajuan bangsa dan Negara. Yang oleh Imam al-Mawardi menyebutkan ada dua fungsi utama kepemimpinan yang menunjukkan pentingnya kepemimpinan itu,  yaitu menjaga agama (khirasat al-din) dan mengelola urusan dunia (siyasat al-din).
Dalam kerangka Plkada serentak 2018 ini kepada umat Islam hendaklah  memilih pemimpin yang betul-betul pemimpin yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan memperjuangkan kepentingan umat Islam dan seluruh masyarakat dibawah pemerintahannya.
            Siapapun yang ada di negeri ini tentu menginginkan Pilkada serentak dengan penuh tanggung jawab dan beradab.
Berikut ini akan dikutip Tausiyah MUI pada Pilkada serentak 15 Pebruari 2017 yang lalu untuk kita renungkan kembali pada Pilkada serentak Juni 2018 ini. Adapun petikan tausiyah MUI tersebut sebagai berikut:
1. Mengimbau kepada mayarakat, khusunya umat Islam untuk menjaga situasi agar tetap aman, damai dan terbangun suasana kehidupan yang penuh harmoni. Masyarakat agar ikut serta mengawasi proses pelaksanaan pemilukada, sehingga mencegah potensi terjadinya kecurangan dan gangguan keamanan.
2. Meminta kepada umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab, sesuai dengan tuntunan agama. Sebagaimana Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Tahun 2009; Memilih pemimpin menurut ajaran Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama.
3. Dalam menggunakan hak pilihnya, Umat Islam wajib memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.
4. Kepada seluruh Umat Islam yang sedang belajar di pesantren/perguruan tinggi atau bekerja di luar tempat asalnya untuk dapat meminta izin pulang ke daerah asalnya guna menunaikan hak pilihnya sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan bernegara.
5. Meminta kepada segenap pimpinan pesantren/lembaga pendidikan dan tempat bekerja untuk dapat mengizinkan santri/murid atau pekerja yang memiliki hak pilih untuk dapat menunaikan haknya di daerah masing-masing sebagai wujud partisipasi dalam kehidupan politik.
6. Mengajak segenap Umat Islam untuk bermunajat memohon kepada Allah SWT agar semua proses pemilukada serentak bisa terlaksana secara jujur, adil, aman dan damai serta menghasilkan pemimpin-pemimpin yang takut hanya kepada Allah dan berjuang sepenuh tenaga mewujudkan bangsa dan negara yang adil dan makmur dalam lindungan Allah SWT (baldatun thayyibatun warabbun ghafur).

            Pilkada adalah pesta demokrasi, dan kepada seluruh warga masyarakat yang akan memilih dalam Pilkada tersebut ”Pilihan boleh saja berbeda”, tapi yang penting harus menjadi komitmen bersama untuk tetap menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan antar warga. Jangan karena gara-gara Pilkada terjadi perpecahan dalam masyarakat. Dan siapa pun yang akan terpilih apakah sebagai Gubernur/Wakil Geburnur, Wali Kota/Wakil Wali Kota, dan Bupati/Wakil Bupati, maka haruslah diterima dengan lapang dada karena itu adalah pilihan rakyat dan harus dihormati. Gubernur, bupati, atau wali kota yang terpilih adalah pemimpin seluruh warga, bukan pemimpin suatu kelompok tertentu.
Kita harus taat kepada pemimpin yang kita pilih sesuai firman Allah dalam surat al-Nisa’ 4 [59]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا ٥٩
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

            Sayyid Quthb menjelaskan dalam tafsir fi Zhilalil Qur’an; maksud ulil amri disini adalah ulil amri dari kalangan orang-orang mukmin itu sendiri, yang telah memenuhi syarat iman dan batasan Islam yang dijelaskan dalam ayat itu, yaitu ulil amri yang taat kepada Allah dan Rasul. Juga ulil amri yang mengesakan Allah SWT sebagai pemilik kedaulatan hukum dan hak membuat syari’at bagi seluruh manusia, menerima hukum dari-Nya saja (sebagai sumber dari segala sumber hukum), sebagaimana ditetapkan dalam nash, serta mengembalikan kepada-Nya segala urusan yang diperselisihkan oleh akal pikiran dalam pemahaman mereka - yang tidak terdapat nash padanya - untuk menerapkan prinsip-prinsip umum yang terdapat dalam nash.
…..Menaati ulil amri sesudah semua ketetapan ini adalah dalam batasan yang makruf dan sesuai dengan syari’at Allah, dan dalam hal yang tidak terdapat nash yang mengharamkannya. Juga tidak dalam hal yang diharamkan menurut prinsip-prinsip syari’at ketika terjadi perbedaan pendapat. As-Sunnah telah menetapkan batas-batas ketaatan kepada ulul amri ini dengan cara yang pasti dan meyakinkan.
Beliau mengutip hadits dalam Shahihain juga dari Yahya al-Qaththan sebagai berikut:

( السَّمْعُ وّالطَّا عَةُ عَليَ المَرْءِ المُسْلِمِ فيما أَحَبَّ أَوْكَرِهَ, مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ, فإذَا أُمِرَ ِمَعْصِيَةٍ
فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَا عَةً )
Artinya: Wajib atas orang muslim untuk mendengar dan taat terhadap apa yang ia sukai atau tidak ia sukai, asalkan tidak diperintah untuk berbuat maksiat. Apabila diperintahkan kepada maksiat, maka tidak boleh mendengar dan mentaatinya sama sekali.
            Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita untuk dapat memilih pemimpin yang jujur, amanah dan adil. Amin. Wallahu a’lam bi al-shawaab.
با رك الله لي ولكم





Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفٰى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىٰ النَّبِيِّ اْلمُصْطَفٰى وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَاْلوَفىٰ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا. (أَمَّا بَعْدُ) فَيَا عِبَادَاللهِ. إِتَّقُوْاالله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ تَعَالىٰ صَلىَّ عَلىٰ نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. فَقَالَ تَعَالىٰ اِنَّ الله َوَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ النَّبِى يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فىِ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ َاْلأَحْيَاءِمِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَاقَاضِيَ اْلحْاَجَاتِ. رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا اٰتِنَا فىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِلْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ اْلفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ. اَقِمِ الصَّلاَةِ.

Share:

1 komentar:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.