PELIHARA BERKAT DAN RAHMAT ALLAH



PELIHARA BERKAT DAN RAHMAT ALLAH
KHUTBAH JUM’AT MENYAMBUT KEMERDEKAAN RI
OLEH: MASYKUR H.MANSYUR (FAK. AGAMA ISLAM UNSIKA KARAWANG)

Kalau kita membuka lembaran  pertama dari Undang-undang Dasar 1945, kita akan menemui apa yang disebut dengan “Muqaddimah” atau Preambule, yakni bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-undang Dasar 1945. Diantara isi Muqaddimah Undang-undang Dasar 1945 tersebut yang diambil dari “Piagam Jakarta”ada kalimat yang luar biasa pengaruhnya bagi kemerdekaan  bangsa dan Negara Indonesia. Setiap upacara  peringatan kemerdekaan RI ada kalimat yang dibacakan oleh Inspektur upacara sebagai berikut:
Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka Rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya
Kalimat tersebut sangat sakral bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Yaitu kata “Berkat, Rahmat dan Allah Yang Maha Kuasa.
     Dengan demikian dapat difahami dan ditarik kesimpulan  bahwa bangsa dan Negara Indonesia ini merdeka lantaran rahmat dan berkat dari Allah Yang Maha Kuasa, dengan tidak mengesampingkan usaha-usaha dan perjuangan yang telah dilakukan untuk merdeka.
Pada kesempatan yang singkat ini sebagai khotib saya ingin menyampaikan apa yang dimaksud dengan kata-kata tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan;
اذكان اخِرُ الزّمانِ يَرْفَعُ اللهُ اربعةَ اشياءَ.
الاْوّلُ يَرفعُ اللهُ البرَكةَ منَ الارضِ. والثّانِي  يرْفَعُ اللهُ الرَّحْمَةَ منَ القُلوبِ . والثَّا لِثُ
يَرْفَعُ اللهُ العَدْلَ منَ الحُكَّامِ . والرَّابِعُ يَرفعُ اللهُ الحَيَا ََْ منَ النِّسَاءِ.
Di zaman yang akan datang, yakni di akhir zaman, Allah akan mengangkat (menghilangkan) empat macam dari bumi ini. Yang pertama Allah akan mengangkat berkat dari bumi ini. Yang kedua, Allah akan  mengangkat (menghilangkan) Rahmat dari hati tiap-tiap hati manusia. Yang ketiga, Allah akan mengangkat (menghilangkan) keadilan dari hakim-hakim, dan yang keempat Allah akan mengangkat (menghilangkan) perasaan malu dari perempuan-perempuan.
1.      Allah akan  mengangkat berkat dari bumi ini. Maksudnya adalah apa yang ada di bumi dan apa yang keluar dari bumi memang ada bendanya, tetapi berkatnya sudah tidak ada lagi, laksana manusia yang jasmaninya ada, tetapi rohnya sudah tidak ada lagi. Jadi semua yang ada di bumi ini walaupun secara realitas ada, namun manfaatnya bagi manusia sudah tidak ada lagi.
2.      Allah akan mengangkat (menghilangkan) “rahmat” dari hati tiap-tiap manusia. Hati manusia makin lama makin keras, kejam, sudah semakin tipis rasa kasih sayang antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan ada kelompok yang saling memusuhi satu sama lain seperti perkelahian antar kelompok dan sebagainya.
3.      Allah akan mengangkat keadilan dari hakim-hakim.
Artinya hakim yang sebenarnya adalah untuk menegakka keadilan, tetapi malah ada sebagaian hakim malah menyelewengkan keadilan untuk kepentingan pribadinya, mereka menyulap sedemikian rupa sehinga yang sebenarnya bersalah jadi benar, dan yang benar dipersalahkan. Sehingga sulit mencari hakim yang betul-betul menegakkan keadilan.
4.      Allah akan  mengangkat (menghilangkan) perasaan malu dari perempuan-perempuan.
Dalam hal ini wanita sudah tidak lagi mengindahkan nilai luhur yang terkandung dalam diri wanita. Mereka sudah berlagak seperti sifat yang dimiliki laki-laki, sehingga kegiatan yang mereka  lakukan  hanyalah  merupakan pemuasan nafsu belaka. Dan anehnya akhir-akhir ini ada wanita yang menjajakan dirinya di media online secara terbuka tanpa adanya rasa malu lagi bahkan dengan bangga mereka menjajakan dirinya.
Hadirin Rahimakullah.
Kalau kita renungkan hadits tersebut, ini merupakan peringatan jangan sampai empat hal tersebut terjadi atau  menimpa kita sebagai muslim yang hidup di zaman sekarang ini. Untuk itu kita harus mencari jalan agar Berkat Allah dapat kita raih.
Salah satu kuncinya agar mendapatkan berkat dari Allah haruslah kita perjuangkan dengan semaksimal mungkin, dengan  penuh kekuatan. Dalam al-Qur’an  surat al-A’raf ayat 96 Allah berfirman
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
 وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٩٦
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya
Ayat ini menjelaskan bahwa keimanan dan ketaqwaan membukakan pintu rezeki.. Kalau orang  telah beriman dan bertaqwa, pikirannya sendiri terbuka, ilhampun datang. iman dan taqwa itu menimbulkan silaturrahim sesama manusia. Lantaran  itu timbullah kerjasama yang baik sebagai  khalifah Allah di muka bumi. Dengan demikian, turunlah berkat dari langit dan menyemburlah berkat dari bumi.
Secara maknawi  menurut Hamka dalam tafsir al-Azhar bahwa berkat adalah timbulnya pikiran yang baru dan petunjuk dari Allah, baik berupa wahyu yang dibawakan oleh Rasul atau ilham yang ditumpahkan Allah kepada orang-orang yang berjuang dengan ikhlas. Dan dengan iman dan taqwa pusaka nenek moyang bisa dipertahankan.
Tapi ingat, berkat dan nikmat itu bisa dicabut kembali oleh Allah manakala iman dan taqwa tidak berpengaruh lagi dalam jiwa penduduk negeri ini.
Inilah yang pernah digambarkan dengan jelas dalam al-Qur’an. Dalam surah Saba’ tentang penduduk Negeri Sabah yang subur makmur, Pada ujung ayat ke 15 surat Saba’ disebutkan “Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafuur” Negeri yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun.
       Saba’ adalah  nama  sebuah  negeri di Yaman, di selatan tanah Arab. Pernah ditanyakan orang kepada Rasulullah, apakah Saba’ itu nama negeri, atau nama laki-laki atau nama perempuan. Rasul menjawab  bahwa Saba’ pada awalnya nama laki-laki. Dia mempunyai anak 10 orang. Yang tinggal di Yaman 6 orang dan yang tinggal di Syam 4 orang.
Disebutkan pula nama Saba’ itu sebagai nenek moyang bangsa Arab Selatan, atau Arab al-Aribah yang disebut juga Arab keturunan Qahthaan.
Terkenal dengan kesuburan tanah mereka yang bertali dan berkelindan dengan ketaatan mereka kepada Allah sehingga mereka dapat mengatur perairan dan waduk yang teratur, sehingga mereka hidup dengan senang dan  mewah di atas tanah yang subur tersebut.
       Mereka terus menikmati keberhasilan  mereka yang menyebabkan mereka menjadi malas memelihara baik-baik waduk tersebut sehingga menjadi rusak dan kebun-kebunpun menjadi susut penghasilannya dan akhirnya waduk menjadi jebol dan mengkibatkan banjir bandang yang sangat dahsyat yang meluluh lantahkan negeri Saba’ tersebut.
Ini adalah akibat dari, kalau  iman dan taqwa tidak ada lagi, silaturrahim antar manusiapun padam bahkan berganti dengan perebutan kekuasaan, kekayaan untuk kepentingan diri sendiri, tanpa mengenal halal dan haram, maka tunggulah kehancurannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah negeri Saba’ ini adalah:
Kalau memang dalam suatu negeri penduduknya baik, dari yang paling tinggi pangkat dan kedudukannya sampai pada yang paling bawah pangkat dan kedudukannya, dari kepala pemerintahan sampai seluruh penduduk pelosok negeri ini, mereka beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan ikhlas maka Allah menjanjikan “Kami akan membukakanpintu keberkahan baik yang tercurah dari langit maupun dari bumi”.
Namun sebaliknya, jika penduduk negeri ini membangkan dari iman dan taqwa kepada Allah, maka kata Allah “Kami yang akan membalas segala perbuatan mereka, yang disebabkan oleh tangan-tangan mereka sendiri.
Inilah sebenarnya rahasia  dari pintu keberkahan Allah SWT yang termaktub dalam Muqaddimah Undang-undang Dasar 1945 dan Piagam Jakarta, yang sama-sama kita menyadari bahwasanya atas Berkat dan Rahmat Allah SWT itulah kemerdekaan Indonesia ini diperoleh, dan ini tentu saja dengan tidak mengenyampingkan perjuangan dan pengorbanan serta usaha-usaha yang dilakukan. Wallahu a’lam.


.




                                      
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.