Dalam sebuah hadits Rasulullah saw
pernah menjelaskan bagaimana peranan hati bagi seorang muslim. Hati menempati
posisi penting dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya peran hati sampai –
sampai Rasulullah mengatakan dalam diri manusia ada segumpal daging, jika ia
baik, maka baik pula seluruh jasadnya, sebaliknya jika ia rusak, maka rusaklah
seluruh jasadnya. Itulah yang dinamakan hati,
أَلاَ
وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ،
وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّه أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
ُ
“Ingatlah
bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula
seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa
ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no.
1599).
Islam merupakan agama yang sesuai dengan fithrah manusia, yang
tidak akan memberatkan para pemeluknya. Walaupun demikian, bukan berarti penganutnya dapat menggampangkan urusan agama
dengan alasan yang dibuat-buat. Dimana pada zaman mdern ini, sebagaian
masyarakat mungkin masih ada yang beranggapan bahwa shalat tidak harus dilakukan
dengan ritual ibadah, perempuan tidak harus menutup aurat, yang penting menjaga
hati.
Prof.
Hamka dalam bukunya Kesepaduan Iman dan Amal Saleh mengatakan “ Jika hati
sehat, sehatlah seluruh diri dan akan selamat dalam perjalanan hidupnya. Namun,
jika tertimpa penyakit, sakitlah seluruh badan.
Menurut Buya
Hamka ada lima penyakit yang dapat merusak hati. kelima penyakit itu dipaparkan
beliau berdasarkan kitab syarahnya Ibnul Qayyim yang berjudul Madarijus
Salikin.
1.
Salah Memilih
Teman Pergaulan.
Jika
salah memilih teman, orang tersebut akan tersesat kedalam jurang kehancuran. Untuk
itu menurut Buya Hamka hendaklah mencari persahabatan yang kekal untuk dunia
dan akhirat, yaitu persahabatan yang terikat karena cintakepada Allah.
Terkait
hal ini dalam sebuah hadits riwayat Imam muslim dari Ab Hurairah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّ
رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِى قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا
أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ
أَخًا لِى فِى هَذِهِ الْقَرْيَةِ. قَالَ هَلْ
لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لاَ غَيْرَ أَنِّى أَحْبَبْتُهُ فِى
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. قَالَ فَإِنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ
قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ
Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di negeri yang lain. Maka Allah l mengutus malaikat di belakangnya. Ketika malaikat ini sampai ke orang tersebut, malaikat bertanya, “Engkau akan berangkat kemana?” Orang tersebut menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di jalan Allah .” Malaikat berkata, “Apakah dia memiliki kenikmatan/harta yang engkau kerjakan untuknya?” Dia menjawab, “Tidak. Hanya saja aku mencintainya karena Allah .” Malaikat berkata, “Aku adalah utusan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah l mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu di jalan-Nya.” (HR. Muslim Maktabah Syamilah 6714.)
Selain itu
berteman dengan orang-orang yang taqwa sebagaimana firman Allah dalam surat
al-zukhruf 43 [67]
ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۢ
بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ ٦٧
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa
2.
Hidup Tenggelam
dalam Angan-angan
Menurut
Prof Hamka panjang angan-angan berbeda dengan panjang cita-cita. Cita-cita
diserta dengan ikhtiar, sedangkan
angan-angan hanyalah hayalan tak menentu.
Allah
dan Rasul-Nya memuji orang yang optimis dalam bercita-cita, menyukai cita-cita
yang tinggi, juga memotivasi kita untuk tinggi dalam bercita-cita. Seperti
tersirat dalam doa untuk menjadi imam bagi orang-orang yang bertakwa, memohon
jannah juga bertekad dengan tulus supaya sampai ke derajat orang yang syahid.
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ
الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“Barangsiapa yang memohon syahid kepada Allah dengan tulus,
maka Allah akan menyampaikan dirinya ke derajat syuhada’ meskipun dia mati di
atas kasurnya.” (HR Muslim, al-Maktabah al-Syamilah 5039).
Sebaliknya
panjang angan-angan dipangang tercela oleh syariat, karena akan merugikan bagi
orang yang berangan-angan tersebut yaitu kebinasaan sebagaimana ancaman Allah
dalam surat al-Hijr 15 [3]
ذَرۡهُمۡ يَأۡكُلُواْ
وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلۡهِهِمُ ٱلۡأَمَلُۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ ٣
Biarkanlah
mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh
angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan
mereka).
3.
Bergantung
kepada selain Allah
Menggantungkan
hati kepada nikmat yang diberikan sehingga lupa yang memberi nikmat yaitu
Allah.
Dalam
hal ini beliau mengungkapkan ppath orang tua hari panas tibur mendenting,
kacangpun lupa akan kulitnya.
Orang
yang menyerahkan dirinya selain kepada Allah, maka akan dihinakan dia oleh
Allah SWT. sebab hanya kepada Allah saja kita bergantung.
وَٱتَّخَذُواْ
مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةٗ لِّيَكُونُواْ لَهُمۡ عِزّٗا ٨١ كَلَّاۚ
سَيَكۡفُرُونَ
بِعِبَادَتِهِمۡ وَيَكُونُونَ عَلَيۡهِمۡ ضِدًّا
٨٢
Dan
mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan
itu menjadi pelindung bagi mereka
Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan
menjadi musuh bagi mereka.
4.
Banyak Makan
Menurut
Buya Hamka, jika banyak memakan makanan akan dapat membangkitkan nafsu kelamin
sehingga pikirannya akan terpusat kesitu saja
Kecuali
itu ada makanan yang
merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan yang kelewat
batas. Karena dalam perut kita sudah ada ukurannya sebagaimana hadits berikut;
مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ، بِحَسْبِ ابْنِ
آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ
، فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ
لِنَفَسِهِ
Tentang
makanan ini sebagaimana dalam hadits Imam al-Tirmidzi, Imam Ahmad dan Imam
al-Hakim; Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk daripada
memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam
beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus
dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepetiga
lagi untuk nafasnya.
5.
Banyak tidur
Prof.
Hamka menjelaskan orang yang banyak tidur akan menyebabkan hatinya menjadi
lembek, hatipun turut mengantuk, kegiatan hilang, dan semangat mengerjakan
ibadah pun menjadi lemah.
Tidur yang cukup sangat membantu
terciptanya keseimbangan dalam kehidupan individu. Al-Qur’an sendiri
menjelaskan bahwa tidur itu perlu dan penting, utamanya untuk beristirahat.
Firman Allah dala surat 78 [9]
وَجَعَلۡنَا
نَوۡمَكُمۡ سُبَاتٗا ٩
dan
Kami jadikan tidurmu untuk istirahat
Bagi
orang yang kebanyakan tidur tentu akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Kecuali
itu bagi orang yang kebanyakan tidur, maka akan dikencingi oleh syetan
sebagaimana sabdanya: " diceritakan (Allah) kepada Nabi
Muhammad SAW tentang seseorang yang tidur hingga Subuh (waktu Fajar Pagi),
Sabda Baginda Nabi : " Itulah orang lelaki yang dikencingi oleh syaitan
pada kedua telinganya" (HR Bukhari dan Muslim)
(As-Syaikhan)
Wallahu
a’lam bi al-shawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar