Memperhatikan
judul khutbah kali ini, interpretasi
kita akan terbawa kepada 5 M yang berarti 5 miliar uang untuk bekal hidup, Boleh
jadi seperti itu. Karena 5 miliar adalah jumlah uang yang besar.
Uang
sejumlah tersebut mungkin cukup banyak untuk sebahagian orang, tetapi mungkin
juga tidak untuk sebahagian yang lain. Tetapi jauhkan dulu interpretasi
tersebut, karena kita akan membahas tentang 5 M yaitu 5 huruf M yang patut kita
jadikan bekal perjalanan hidup kita baik dunia dan akhirat kelak dan Insya
Allah dengan 5 huruf M tersebut aman.
Beberapa
hari yang lalu kita sudah memasuki tahun 2019 Masehi. Menghadapi tahun baru ini
ada baiknya memperhatikan firman Allah dalam surat al-Hasyr ayat18.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ
لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨
Arinya,
hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Adalah menjadi kewajiban setiap orang merancang dan
mempersiapkan hari esok yang lebih baik.
Hari esok mesti dirancang, dilaksanakan dan harus lebih
baik dari hari ini, dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Prof. Abdullah Nasih Ulwan dalam kitabnya Ruhniyatud Daiyah yaitu dengan
melaksanakan lima “M ” ; yaitu Mu’ahadah, Mujahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan
Mu’aqabah.
1.
Mu’ahadah
Mu’ahadah adalah mengingat perjanjian dengan Allah SWT.
Sebelum manusia lahir ke dunia, masih berada pada alam gaib, yaitu di alam
arwah, atau sering disebut dengan ikrar primordial. Ikrar primordial atau
perjianjian tersebut sebagaimana terangkum dalam al-Qur’an surat a-A’raf 172
أَلَسۡتُ
بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ ١٧٢
"Bukankah Aku
ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi".
Ikrar muahadah ini
dikongkritkan kembali setelah manusia lahir ke dunia dalam bentuk berupa ikrar janji kepada Allah. Wujudnya terefleksi
minimal 17 kali dalam sehari dan semalam, bagi yang menunaikan shalat wajib.
Sebagaimana ucapan kita dalam shalat
قُلۡ
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢
Artinya, katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam
2.
Mujahadah
Mujahadah berarti bersungguh hati melaksanakan ibadah dan
teguh melakukan amal shaleh, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah
SWT yang sekaligus menjadi amanat serta tujuan diciptakannya manusia.
Mujahadah adalah sarana menunjukkan ketaatan
seorang hamba kepada Allah, sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Di
antara perintah Allah SWT kepada manusia adalah untuk selalu berdedikasi dan
berkarya secara optimal. Al-Qur’an surat al-Taubah ayat 105 Allah berfirman.
وَقُلِ
ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ
ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ
فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ١٠٥
Artinya, dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah
dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan
3.
Muraqabah
Muraqabah
artinya merasa selalu diawasi oleh Allah SWT sehingga dengan kesadaran ini
mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
Taqarrub ilallah menurut ulama seperti Imam Nawawi dan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani adalah
melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan kewajiban-kewajiban dan
larangan- larangan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Dapat dipahami bahwa muraqabah adalah:
tercapainya keyakinan bahwa Allah selalu hadir, memandang, dan melihat semua
keadaan kita, dengan penyerahan hati kepada kehendak dan keinginan-Nya,
mengutamakan keinginan-Nya di atas keinginan kita, pada ujung ayat 52 surat al-Ahzab Allah berfirman
وَكَانَ
ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ رَّقِيبٗا ٥٢
Artinya, dan
adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu
Bila setiap Muslim senantiasa
memuraqabahi dirinya dan menghadirkan muraqabatullah (pengawasan Allah) dalam
dirinya maka ia akan selalu takut untuk berbuat kemaksiatan karena ia selalu
merasa dan sadar dirinya dalam pemantauan dan pengawasan Allah
4.
Muhasabah
Muhasabah berarti introspeksi diri, menghitung diri dengan
amal yang telah dilakukan. Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu
diri, dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan kelak yang abadi di yaumul
akhir.
قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ : " حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا ، وَزِنُوا
أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا ، فَإِنَّهُ أَهْوَنُ عَلَيْكُمْ فِي
الْحِسَابِ غَدًا
Terkait dengan muhasabah, Umar bin Khaththab berkata,
“Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah diri kalian sebelum ditimbang.
Sesungguhnya berintropeksi bagi kalian pada hari ini lebih ringan dari pada
hisab di kemudian hari” (HR. Iman Ahmad dan Tirmidzi secara mauquf dari Umar
bin Khaththab)
Hal senada juga pernah diungkapan oleh Hasan Al Basyri
pernah berkata, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia menghisab
dirinya karena Allah. Karena sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan
ringan bagi mereka yang telah menghisab dirinya di dunia.
5.
Mu’aqabah
Muaqabah artinya pemberian sanksi terhadap diri sendiri.
Apabila melakukan kesalahan atau sesuatu yang bersifat dosa maka ia segera
menghapus dengan amal yang lebih utama meskipun terasa berat, seperti berinfaq
dan sebagainya.
Di dalam ajaran Islam, orang baik adalah orang yang
manakala berbuat salah, bersegera mengakui dirinya salah, kemudian bertaubat,
dalam arti kembali ke jalan Allah dan berniat dan berupaya kuat untuk tidak
akan pernah mengulanginya untuk kedua kalinya.
Pertanyaannya bagaimana
dengan kondisi kita? Seberapa sering kita lalai dan seakan tidak perduli dengan
kelalaian kita tersebut. Semoga 5 M ini lebih berharga dari 5 milyar yang kita
inginkan di dunia ini. Karena 5 M ini jauh bernilai karena dapat menyelamatkan
kehidupan dunia dan akhirat kita kelak. Insya Allah. Wallahu a’lam bi
al-shawaab.
بارك الله لي ولكم
Terimakasih bapak artikelny sebagai bahan pelajaran..����
BalasHapus